Sudut Sempit

by Jumat, November 18, 2011 0 komentar
Sinar pagi membuat semua ruangan terasa sejuk, udara menembus dinding kamar. Dengan sinar yang terang namun baru saat ini saja bisa bangun pagi, sebab semua orang rumah pada keluar hanya seorang diri dalam rumah, meski hari sabtu tak ada bagusnya buat aku sendiri, sebab sama saja dengan hari-hari biasa apa enaknya juga dengan semua ini hanya seperti biasa-biasa saja tanpa ada rasa bahagia sama sekali.
Semua di jalani apa adanya saja, tak perlu merasa benar atau salah. Namun ini semua dari perjalanan hidup dengan penuh angan-angan semata, jika semua bisa terwujud maka semua akan terasa lebih baik lagi, mimpi dan angan semua akan bisa di ambil dan tercapai. Jika benar-benar di jalani dengan semua ketulusan tanpa pamrih, saat ini banyak anak-anak yang masih belum bisa merasakan kenikmatan dan rasa kasih sayang terhadap orang yang benar-benar di cintainya.
Apa sampai saat ini Negara akan terus seperti ini, tidak ada perkembangan dalam mendidik anak-anak yang kurang mampu dalam meraih mimpi dan mimpi sehingga harus mengorbankan apa yang sudah menjadi takdir mereka. Sungguh tragis pada anak-anak yang mempunyai potensi lebih dan bakat kekuatan alam di miliki-Nya namun tak ada yang tau, hanya di biarkan begitu saja tak apa rasa belas kasih.
Akan ada sebuah keajaiban dengan semua ini, sudah berapa lama mereka harus menerima beban ini sendiri, sedangkan orang yang dicintainya harus pergi meninggalkan selama-lamanya. Tak ada satu pun untuk mengerti semua situasi ini, kenapa setiap orang tidak ada yang mempedulikan dengan semua ini, hanya duduk dan merasakan kekuasaan-Nya sambil menghamburkan uang dari mereka,
Nasib memang tidak selamanya baik, ada kalanya manusia tidak memiliki apa-apa. Namun tak selamanya demikian dengan usaha dan jerih payah, rasa ingin mengeluarkan bakat dan membuka pikiran untuk bisa mewujudkan cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya, sebab bakat mereka lebih baik dari pada orang-orang yang memiliki harta yang sedemikian rupa, tetapi tidak merasakan kebahagiaan yang belum pernah di rasakan, hanya uang dan uang. Sehingga apa saja akan di beli dengan uang.
Apa semua dapat dimiliki tanpa sesuatu yang belum di korbankan dengan apa yang sudah di miliki-Nya sehingga uang pun  berbicara.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar