Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Kediri dengan luas wilayah 63,40 Km2 terbelah Sungai Brantas yang membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 kilometer. Kota Kediri merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang mempunyai 2 gunung yaitu : Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang.
Di kota ini jugalah, pabrik rokok kretek PT. Gudang Garam berdiri dan berkembang.
SIMPANG LIMA GUMUL

Bangunan berbentuk segi empat setinggi 30 meter ini menghiasai bunderan yang merupakan titik pusat simpang lima ini. Letak simpang lima Gumul ini sendiri sebenarnya bukan berada di tengah-tengah kota tetapi justru berada agak pinggiran. Letaknya dari kota Pare sebagai ibukota Kabupaten Kediri malah sangat jauh, lokasi ini justru lebih dekat dari Kota Kediri yang merupakan ibukota Kodya Kediri.Pembangunan Trade Center Simpang Lima Gumul, merupakan tahap awal Pemerintah Kabupaten Kediri untuk membangun Pusat Perdagangan yang sekaligus menjadi pusat rekreasi . Pada masa yang akan datang diharapkan akan menjadi sebuah “ kota baru” bagi Kabupaten Kediri. Untuk tahap awal Trade Center ini dibangun diatas tanah seluas 37 Hektar .
GUNUNG KLOTOK

GOA SELOMANGLENG

Melongok ke dalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berfikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.
Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua.
Di dalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas. Saya sendiri menggunakan sinar lampu dari telepon genggam yang kebetulan bisa difungsikan sebagai lampu penerangan (senter). Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar. Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu.
Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung mesti sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit dan sumpek mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Sulit kali untuk melihat apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan dari telpon genggam, barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief-relief yang senada dengan bagian luar gua.
Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala nampak berada di dalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-relief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.
TOTOK KEROT

Pepohonan di sekitar Arca Totok Kerot tidak cukup untuk menaungi pengunjung dari sengat matahari Kediri yang terik, namun cukup untuk memberi keasrian situs itu. Arca Totok Kerot yang terbuat dari batu andesit utuh ini kakinya terlihat dihiasi dengan lilitan ular bermahkota di kepalanya. Rambut gimbal Arca Totok Kerot, yang memang merupakan sebuah arca raseksi (raksasa perempuan). Legenda setempat menceritakan bahwa Arca Totok Kerot adalah jelmaan seorang putri cantik dari Lodoyo, Blitar yang dikutuk oleh Sri Aji Jayabaya setelah dikalahkan dalam adu kesaktian lantaran keinginannya untuk diperistri Raja Kediri itu ditolak.
AIR TERJUN DOLO

0 komentar:
Posting Komentar