berawal karena kesyirikan harta harus meninggalkan tempat tinggal yang sudah sekian lama di bangun dan harus berjuang demi kehidupan di masa depan dan membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil, jika saja tidak ada kejadian seperti ini maka setiap orang akan bebas leluasa untuk melakukan hal-hal yang tidak di ingin kan oleh setiap orang. setiap orang mempunyai cobaan dengan berat tapi tidak lainnya, hanya bapak sulaiman (45 ) dengan gigihnya beliau harus berjuang karena ada salah satu orang tidak menyukai lantaran bapak sulaiman berkeidupan mewah semua serba ada tidak terkecuali di era 90an bapak sulaiman adalah seseorang pengusaha yang kaya raya di desa tersebut, bapak sulaiman tergolong orang darwan beliau adalah seseorang di segani oleh masyarakat setempat lantaran beliau sering membantu saudara-saudaranya yang tidak mempunyai lapangan pekerjaan, jika saja di desa tersebut tidak ada bapak sulaiman mungkin desa tersebut akan kerisis ekonomi, salah satu pegawai mengatakan " Bapak orangnya baik dan rama," Ungkap salah satu pegawai tersebut dengan senyumannya.
setiap awal bulan di desa tersebut sangat ramai lantaran orang-orang di sana bekerja di tempat bapak sulaiman, dengan upah sedikit tapi bisa membuat para desa sangat ramai dengan pekerjaan yang di berikan oleh bapak sulaiman. suatu seketika ada seseorang yang sama mempunyai harta berlebihan dan sangat di segani sama halnya dengan bapak sulaiman tetapi perbedaanya jauh kata orang-orang di desa, orang tersebut menggunkan ilmu hitam untuk bisa bersaing dan bersejajar dengan bapak sulaiman ada halnya sebagian orang percaya dengan bapak Supri ( 47 ) beliau juga dulunya mengikuti bapak sulaiman tetapi sebagai pegawai saja belum ada pengusaha-pengusaha yang kaya raya di desa ini. hanya bapak sulaiman saja yang mempunyai harta melimpah tetapi beliau tidak pernah sombong atau besar kepala karena harta yang di miliknya. banyak orang yang menyukai jalan pikirnya beliau tidak hanya kaya tetapi juga darmawan terhadap masyarkat tersebut.
pada suatu saat bapak supri sudah mulai risih sebab hanya dia lah yang tidak suka terhadap bapak sulaiman entah karena harta atau sebab lain, suatu hari bapak supri keluar dari tempat dia kerja, yang dulunya ikut dengan bapak sulaiman dan menolongnya hingga sampai sekarang bisa hidup dengan kecukupan. saat itu bapak supri keluar dengan nada marah-marah " Aku sudah capek di sini, lebih baik aku keluar saja," Ujarnya. tetapi bapak sulaiman hanya terdiam saja tidak melarangnya untuk berfikir lagi kenapa harus keluar justru sebaliknya " Silakan keluar saja kalau memang sudah tidak betah bekerja di sini," Ungkap beliau
akhirnya bapak supri malah kerisis ekonomi dan harus membayar hutang-hutang yang selama ini di meminjam sama tetangga-tetangganya. saat itu bapak supri kesal lantaran setiap hari harus di tagih oleh tetangganya, sampai dia harus menjula hartanya, sempat terjadi isu kalau bapak supri pergi entah ke mana dia pergi, menjelang tiga minggu kepergian bapak supri dia datang lagi dengan raut muka sedikit marah, mungkin masih menyimpan dendam dengan warga sekitar karena sering di tagih-tagih saat itu bapak supri di datangi salah satu warga untuk membicarakan masalah utang piutang nya, sunggu ironis kejadian tersebut tidak berlangsung lama setelah salah satu warga datang kerumah nya untuk meminta uang yang di pinjam nya ternyata orang tersebut meninggal setelah tiga hari habis dari rumahnya bapak supri, semua warga hany karena sudah waktunya tidak ada yang menuduh sama bapak supri yang sudah mengguna-guna salah satu warga dan menjadi meninggal. baru satu korban yang meninggal setelah dari rumah bapak supri
semakin banyak orang yang menagih sama bapak supri akhirnya sudah ada tiga orang yang meninggal sampai-sampai warga sekitar sudah mulai curiga sama bapak supri karena menggunkan ilmu gaib sampai-sampai warga di hasut di kasih makanan dan minuman gratis dengan guna-guna pada akhirnya bapak supri di segani oleh warga sekitar yang dulunya bapak supri di takuti oleh warga sekarng malah di segani mungkin ini semua karena guna-guna tersebut begitu pula pemikiran bapak sulaiman yang sudah mulai curiga tapi untungnya bapak sulaiman tidak menujuk kan kebencian atau rasa kesal terhadap bapak supri, suatu hari supri datang kerumahnya untuk meminjam uang awalnya bapak sulaiman sudah curiga takut akan kejadian-kejadian yang di alami sama tetangganya. tetapi bapak sulaiman percaya saja lantaran beliau orangnya darmawan tidak pernah memandang siapa pun orang tersebut untuk meminta bantuan, dan bapak sulaiman meminjaminya karena dulunya juga pernah ikut membantu.
pada saat perjanjian dengan bapak sulaiman sudah habis akhirnya bapak sulaiman bertekad untuk menagih ke bapak supri namun hanya janji-janji saja setiap bapak sulaiman datang ke rumahnya, sudah kesal dan tidak mau lagi menunggu lantaran hanya di kasih janji tetapi tidak pernah di tepati saat itu orang tau bapak sulaiman kecewa dan marah terhadap kelakuan bapak seupri yang sudah meminjam uang ke anaknya bapak sulaiman, saat itu keduanya datang untuk menagih tetapi hasilnya tetap saja Nihil malah dapat caci maki saja sia-sia datang malah tidak ada hasilnya, mungkin kesal dan terhadap sikap bapak supri, sering di mintai uang sama bapak sulaiman, akhirnya bapak supri kesal salah satu harta mulai lenyap begitu saja terlihat ada orang suruhan dari bapak supri, sepeda kedua anaknya hilang dan setiap bapak sulaiman membeli barang-barang selalu di ikuti oleh bapak supri mualai dari TV, Kursi, setiap perabotan rumah selalu di ikuti jika bapak sulaiman membeli barang-barang.
saat itu sudah kesal terhadap apa yang sudah di lakukan sama bapak supri bapak sulaiman mengadakan sebuah acara mungkin untuk memperingati rasa syukur apa yang sudah di berikan kepadanya, setelah bapak sulaiman mengadakan acara tiba-tiba dari belakan warga mulai mengamuk tanpa sebab entah salah apa ruamah bapak sulaiman di lempari batu dan di bakar sampai hangus lebur tanpa ada sisa sedikit pun harta dari bapak sulaiman.saat itu bapak sulaiman sudah terpuruk entah apa yang harus dilakukan tetapi dengan rasa tegarnya beliau akhirnya untuk pergi meninggalkan desa tersebut dan harus keluar kota dan meminta tolong kepada saudarnya, tanpa membawa barang-barang hanya membawa keluarganya saja yang selama ini sudah sabar dan setia melihat bapak sulaiman bekerja keras dan bertanggung jawab sebagai kepala keluarga sunggu tanggung jawab yang berat jika saja orang lain mengalami hal tersebut mungkin tidak hal akan menangis dan menderita jika harus meninggalkan tempat tinggalnya, beliau akhirnya memulai kehidupan baru agar anak-anaknya tidak mengalami hal serupa mungkin ini semua hanya cobaan saja, jika saja tidak ada menolong entag apa yang akan terjadi terhadap bapak sulaiman dan keluarganya, meskipun awal mula memulai hidup baru harus mengontrak tidak ada maslah bagi keluarga bapak sulaiman yang terpenting adalah keselamatan keluarganya.
sampai saat ini bapak sulaiman sudah memiliki kehidupan baru dan memulai usaha pengilingan daging masih seperti dulu namun ini berbeda dan tempat yang lama tetapi bapak sulaiman tidak pernah menyerah untuk membuka lowongan pekerjaan, semoga kehidupanya bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar