Terima kasih telah diberikan apa yang sebelumnya engkau kasih terhadap hambamu ini, entah apa yang ada dalam pikiran. Suasana begitu sangat gelap hanya ada bayangan, di mana bayangan itu sebenarnya berada di depan mata ku sendiri, sehingga tidak bisa melihat ke kanan atau pun ke kiri. saat terjadi bagaimana-Nya pun tidak begitu jelas hanya bisa duduk terdiam merasakan rasa pedih dan nyeri di kaki kiri.
Saat berada di pinggir jalan pun suasana begitu membingungkan, sebelum di tanya "ada yang bisa di hubungi". susah kepala mengangkat daya pikir yang hampir saja terbentur aspal jalan, sesungguhnya jika aku tidak melemparkan diri di atas rumput-rumput mungkin semua tidak bisa seperti ini, tidak bisa melihat senyuman teman-teman, orang tua, saudara dan seseorang yang berarti dalam hidup ku ini.
Namun aku harus bisa bangkit, masih banyak orang yang susah di bandingkan diri ku sendiri, masih banyak orang yang cacat masih bisa berjuang untuk bisa bertahan hidup dengan susah payah mereka selalu berusaha dan berusaha. Meski aku berada dalam pelukan kedua orang tua ku tapi aku harus bisa membuktikan jika aku masih bisa untuk menjalani kehidupan ku sehari-hari. Meski setiap harinya terus di marahin setiap pagi, lantaran selalu bangun siang, hal yang paling di benci dalam keluarga ku. meski terus begitu semua masih sayang terhadap apa yang ada kekurangan ku saat ini.
Dan aku hanya bisa terima kasih dan terima kasih. selama ini masih terus sayang dan menjaga aku dengan baik. Tapi aku belum bisa memberikan yang terbaik sampai saat ini, entah kapan tapi aku akan berusaha untuk memberikan yang terbaik buat keluarga dan orang-orang yang ku sayangi terima kasih semunya Terima kasih atas apa yang telah berikan terhadap aku selama ini, maaf kan aku belum bisa memberikan kalian yang terbaik mungkin tanpa kalian aku bukan siapa-siapa di sini, aku akan berjuang demi meraih kebahagiaan yang selama ini kita pendam dalam pelukan keluarga.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar